Sabtu, 29 September 2012

MAKALAH WAY KAMBAS


BAB I
PENDAHULUAN
A.    Undang-undang No 5 tahun 1990 tentang konservasi Sumber Daya Hayati
B.     Visi dan Misi Taman Nasional Way Kambas
C.     Permasalalahan-permasalahan Taman Nasional di Indonesia dan Taman Nasional Way Kambas
a.          Permasalahan Taman Nasional di Indonesia
Sampai dengan saat ini pengelolaan kawasan konservasi umumnya sangat tidak realistis. Diantara berbagai masalah pengelolaan yang menonjol saat ini adalah; banyak kawasan konservasi yang belum di tata batas secara definitif, kurangnya jumlah petugas pengelola kawasan yang memadaj, kurang jelasnya pendelegasian tugas dan wewenang yang dibebankan terhadap petugas, kurang memenuhi syaratnya kualifikasi petugas pengelola kawasan dalam melaksanakan tugas dan kewajibannya, teknis administratif yang kurang memenuhi standart pengelolaan, tugas-tugas koordinatif dan konsultatif yang kurang lancar,serta kurang jelasnya wewenang pengambilan keputusan pada jenjang tertentu. Disamping itu kurangnya program reguler mengenai evaluasi, inventarisasi, penelitian potensi ekosistem-spesies dan fungsi-fungsi tertentu keunikan alam sebagai obyek yang layak untuk pariwisata alam sangat sedikit.

b.      Permasalahan Taman Nasional Way Kambas
Di samping gangguan yang terjadi dari Gajah liar yang ada dalam kawasan taman nasional way kambas, dalam pengelolaan Taman Nasinal Way Kambas membuat hilangnya habitat tersebut secara terus menerus, kemudian dari akibat kebekaran hutan yang terjadi setiap tahunnya, walaupun upaya patroli terus dilakukan untuk mengantisipasi terhadap hambatan ini, namun belum masimal karena letak pos yang terpencil dan kurangnya minat pengembangan taman nasional ini menjadi suatu yang dapat dibanggakan sebagai tempat pengembangan pariwisata dan tujuan wisata selain pusat latihan Gajah di kawasan tanam Nasional Way Kambas.
Adapun upaya-upaya yang dilakukan dalam mengelola dan mengembangkan Taman Nasional Way Kambas dalam mengatasi masalah pengelolaan , maka di usahakan upaya berikut ini :
1.   Pembagian zonasi, dalam membagi zonasi dalam pengeloaan yang terdiri dari Zona inti, zona pengembangan, dan zona lainnya yag pembagiannya dibuat oleh Sub Balai Konservasi Sumber daya alam Way Kambas sebagai pengelolaan kawasan.
2. Pelestarian alam, yaitu menjaga tentang lingkungan dari kerusakan akibat gangguan Gajah, terutama pohon-pohon teduh yang merupakan tempat peristirahatan bagi pengunjung dan temapt dimana gajah ditempatkan, dalam penanggulangan telah diupayakan pemasangan pagar kawat berduri, supaya gangguan gajah dapat diatasi. Pusat pelatihan Gajah merupakan objek wisata yang sangat banyak menarik kunjungan wisatawan untuk rekreasi, objek wisata ini perlu dikembangkan baik prasarana maupun sarana, oleh karena itu pemrintah , swasta dan masyarakat ikut mendukungnya ,sehingga menjadi objek wisata utama di taman nasional way kambas.
3.  Untuk menanggulangi masalah makanan Gajah, sementara ini diupayakan dengan mengganti pelepah kelapa dengan rumput, hal ini telah diadakan penyuluhan terhadap masyarakat sekitar untuk menanamnya, dan tanggapan masyarakat cukup positif dan peduli terhadap pengelolaan Taman Nasional Way Kambas ini, dengan bekerjasama dan merupakan tanggung jawab dari Kepala Taman nasional Way Kambas agar menjamin semua kegiatan baik dalam maupun di dekat Taman Nasional Way Kambas, agar pengelolaan Taman Nasional menjadi terkordinir dan lebih baik dan efektif.
4.  Upaya berikut yang dilakukan dalam mengembangkan objek wisata Taman Nasional Way Kambas antara lain ;
a.       Pengalokasian kegiatan yang sesuai dengan zona-zona yang ditentukan di Taman Nasional Way Kambas.
b.      Perlindungan terhadap kekayaan alam dan keanekaragaman flora dan fauna yang ada di kawasan Taman Nasional Way kambas.
c.       Meningkatkan sistem promosi terutama yang berkenaan dengan objek wisata alam Taman Nasionala Way Kambas.
5.   Pengembangan sarana dan prasarana objek dan daya tarik wisata yang memerlukan peran serta berbagai instansi yang terkait, baik dunia usaha dan masyarakat dengan menciptakan produk untuk kebutuhan wisatawan ,seperti menyediakan souvenir-souvenir, makanan dan minuman, akomodasi , sehingga peranan masyarakat sebagai tuan rumah dalam menerima wisatawan sangatlah penting dalam meningkatkan arus kunjungan ke Taman Nasional ini, disini perlu investasi bagi mereka yang peduli tentang pariwisata, misalnya biro perjalan, akomodasi, dan atraksi-atraksi kebudayaan yang ada disekitar objek Taman Nasional Way Kambas, dalam menyambut kedatangan wisatawan baik nusantara maupun mancanegara.



BAB II
POTENSI TAMAN NASIONAL WAY KAMBAS
A.    Keadaan Fisik TN (Letak, Luas, Topografi, Iklim, dll)
a.       Letak
Taman Nasional Way Kambas secara administratif pemerintahan terletak di Kecamatan Way Jepara, Labuan Meringgai, Sukadana, Purbolinggo, Rumbia dan Seputih Surabaya, Kabupaten Lampung Tengah, Propinsi Lampung. Letak geografis 4°37’ - 5°15’ LS, 106°32’ - 106°52’ BT
b.      Luas
Ditunjuk Menteri Kehutanan, SK No. 14/Menhut- II/1989 dengan luas 130.000 hektar
Ditetapkan Menteri Kehutanan, SK No. 670/Kpts-II/1999
dengan luas 125.621,3 hektar
c.       Topografi
Ketinggian tempat 0 - 60 m. dpl
d.      Iklim
Temperatur udara 28° - 37° C
Curah hujan 2.500 - 3.000 mm/tahun

B.     Fungsi, Manfaat & Peranan Taman Nasional Way Kambas
Fungsi TN Way Kambas ini adalah melestarikan flora dan fauna, selain itu pelatihan dan tempat konservasi gajah sumatra.
Sebagai wadah konservasi pelestarian flora dan fauna dan utuk sarana masyarakat untuk mengetahui fauna dan flora (sarana rekreasi dan pendidikan)
C.     Potensi (Fauna/Satwa, Flora/Vegetasi & Wisata Alam)
1.      Potensi Flora
Taman Nasional Way Kambas merupakan perwakilan ekosistem hutan dataran rendah yang terdiri dari hutan rawa air tawar, padang alang-alang/semak belukar, dan hutan pantai di Sumatera. Kawasan ini terdiri dari hutan rawa air floranya yaitu: Api-api (Avicenia marina), Pidada (Sonneratia sp.), Nipah (Nypa fructicans), gelam (Melaleuca leucadendron), Salam (Eugenia polyantha), Rawang (Glocchidion boornensis), Ketapang (Terminalia cattapa), Cemara Laut (Casuarina equisetifolia), Pandan (Pandanus sp.), Puspa (Schima walichii), Meranti (Shorea sp.), Minyak (Diptorecapus gracilis), Merbau (Instsia sp.), Pulai (Alstonia angustiloba), Bayur (Pterospermum javanicum), Keruing (Dipterocarpus sp.), Laban (Vitex pubescens) dan lain-lain.
2.      Potensi Fauna
Taman Nasional Way Kambas merupakan habitat Badak Sumatera (Dicerorhinus sumatrensis), Gajah Sumatera (Elephas maximus), Harimau Sumatera (Panthera tigris sumatrensis), Tapir (Tapirus indicus), Beruang madu (Helarctos malayanus), Anjing hutan (Cuon alpinus), Rusa (Cervus unicolor), Ayam hutan (Gallus gallus), Rangkong (Buceros sp.), Owa (Hylobates moloch), Lutung Merah (Presbytis rubicunda), Siamang (Hylobates syndactylus), Bebek Hutan (Cairina scutulata), Burung Pecuk Ular (Anhinga melanogaster) dan sebagainya.
No
Nama Fauna

1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16



 
 

3.      Potensi Wisata alam
Lokasi/obyek yang menarik:
Musim kunjungan terbaik pada bulan Juli sampai dengan bulan September. Beberapa lokasi/obyek yang menarik untuk dikunjungi antara lain:
Pusat Latihan Gajah (PLG) Karangsari
Gajah-gajah liar yang dilatih di Pusat Latihan Gajah (PLG) terletak 9 Km dari pintu gerbang Plang Ijo didirikan pada tahun 1985 dan telah menghasilkan sekitar 290 ekor gajah yang terlatih. Gajah-gajah dapat dijadikan sebagai gajah tunggang, atraksi, angkutan kayu dan bajak sawah. Pada Pusat Latihan Gajah tersebut dapat disaksikan Pelatih dan mendidik dan melatih gajah liar, menyaksikan atraksi gajah yang sangat luar biasa (main bola, menari, berjabat tangan, hormat, mengalungkan bunga, tarik tambang, berenang dan masih banyak atraksi lainnya). 
Way Kambas, untuk kegiatan berkemah.
Way Kanan, untuk kegiatan Penelitian dan penangkaran Badak Sumatera dengan fasilitas laboratorium alam dan wisma peneliti.
Rawa Kali Biru, Rawa Gajah, dan Kuala Kambas, untuk kegiatan menyelusuri sungai Way Kanan, pengamatan satwa (bebek hutan, kuntul, rusa, burung migran), pdang rumput dan hutan mangrove.


















BAB III
DATA DAN FAKTA
A.   
No
Nama Fauna

1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
Badak Sumatera (Dicerorhinus sumatrensis),
Gajah Sumatera (Elephas maximus),
Harimau Sumatera (Panthera tigris sumatrensis),
Tapir (Tapirus indicus),
Beruang madu (Helarctos malayanus),
 Anjing hutan (Cuon alpinus),
Rusa (Cervus unicolor),
Ayam hutan (Gallus gallus),
Rangkong (Buceros sp.),
 Owa (Hylobates moloch),
Lutung Merah (Presbytis rubicunda),
 Siamang (Hylobates syndactylus),
Bebek Hutan (Cairina scutulata),
Burung Pecuk Ular (Anhinga melanogaster)


 
Fauna (Nama Fauna Spesifik/asli dan Lainnya)









B.    
No
Nama Flora

1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
Api-api (Avicenia marina),
Pidada (Sonneratia sp.),
Nipah (Nypa fructicans),
gelam (Melaleuca leucadendron),
Salam (Eugenia polyantha),
Rawang (Glocchidion boornensis), Ketapang (Terminalia cattapa),
Cemara Laut (Casuarina equisetifolia), Pandan (Pandanus sp.),
Puspa (Schima walichii),
Meranti (Shorea sp.),
Minyak (Diptorecapus gracilis),
Merbau (Instsia sp.),
Pulai (Alstonia angustiloba),
Bayur (Pterospermum javanicum), Keruing (Dipter
Badak Sumatera (Dicerorhinus sumatrensis), Gajah Sumatera (Elephas maximus), Harimau Sumatera (Panthera tigris sumatrensis), Tapir (Tapirus indicus), Beruang madu (Helarctos malayanus), Anjing hutan (Cuon alpinus), Rusa (Cervus unicolor), Ayam hutan (Gallus gallus), Rangkong (Buceros sp.), Owa (Hylobates moloch), Lutung Merah (Presbytis rubicunda), Siamang (Hylobates syndactylus), Bebek Hutan (Cairina scutulata), Burung Pecuk Ular (Anhinga melanogaster) dan sebagainya.


 
Flora (Nama Flora spesifik/asli dan lainnya)










C.     Ancaman Kepunahan

BAB IV
PEMBAHASAN

BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
















1 komentar:

  1. Best Sports toto Sites - Sporting 100
    Betting Options for US Players — FanDuel Sportsbook. FanDuel Sportsbook has its own dedicated site, where you can 토토사이트 wager on all of the major American sports and

    BalasHapus